2 Istanbul Basaksehir vs Man United 1, Solskjaer Diambang Pemecatan

2 Istanbul Basaksehir vs Man United 1,  Solskjaer Diambang Pemecatan

ISTANBUL - Hasil minor yang diraih Manchester United saat bertamu ke Istanbul Basaksehir pada matchday ketiga Liga Champions di Fatih Terim Stadium, kemarin dini hari WIB, memunculkan spekulasi pemecatan. Ya, taktik pelatih United, Ole Gunnar Solskjaer, membuat timnya kalah 1-2.

Kekalahan ini, sekaligus menjadi yang kedua bagi Setan Merah —julukan United- setelah sebelumnya di ajang Premier League, juga kalah dari Arsenal 0-1.

Dilansir dari Sport Bible, dua kekalahan beruntun membuat situasi Solskjaer di kursi pelatih semakin panas. Masa depan pelatih asal Norwegia itu diambang pintu keluar.

Baca juga:

Sukseskan Solihin-Ratnawati, Muhaimin Iskandar Sosialisasikan Kartu PUMR di Indramayu

Nakes Positif, 2 Puskesmas di Kabupaten Cirebon Tutup

Bus Pariwisata Meledak dan Terbakar Hebat di Ruas Tol Palikanci KM 214

Dalam laga itu, Solskjaer terlalu berani meminta anak asuhnya bermain sangat agresif dan mengurung pertahanan tuan rumah. Sayangnya, dia lupa pertahanan United sangat lembek menghadapi serangan balik.

Alhasil, gawang United yang dijaga Dean Henderson dijebol Demba Ba (13) dan Edin Visca (40). The Red Devils hanya bisa mencetak satu gol balasan melalui aksi Anthony Martial (43).

United sudah berupaya untuk mencetak gol penyama kedudukan. Namun, pertandingan tetap berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Basaksehir.

Meski kalah, Setan Merah masih memuncaki klasemen Grup H dengan koleksi 6 poin. Mereka punya poin sama seperti RB Leipzig, yang sukses mengalahkan PSG dengan skor 2-1.

Setelah pertandingan, mantan gelandang United, Paul Scholes mengkritik keras barisan pertahanan Setan Merah. Menurutnya, pemain belakang United bermain seperti anak-anak.

\"Ini seperti permainan sepak bola di bawah usia 10 tahun. Anda bisa mengerti jika momen itu terjadi pada menit-menit terakhir. Tapi ini terjadi pada 10 menit awal. Ini memalukan,\" kata Scholes kepada BT Sport.

\"Para pemain bertahan harus lebih baik, permainan ke depan juga bisa lebih baik. Secara defensif, mereka harus bertanggung jawab. Anda harus bertahan satu lawan satu di Manchester United dan mereka tampaknya tidak mampu melakukannya,\" sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: